Monday, August 9, 2010

Kaidah Baru

Dont Be Nerveous My Man, It's gonna be fine to us.................
ucapan itu sering ane pake buat ngademin teman dan sodare kalo pas lagi ada issue yang berkembang ato jika ada kebijakan yang turun laksana titah paduka...............

tau gak kadang ane sendiri pun suka gimana gitu menyikapinya, tapi mo dianggap bagian dari proses ketaatan kali ya............. au....... blass bikin otak kadang agak lola gitu (lola : loading lama, alias otak lemot).....

"gimana gak sich bang".. sambung adek adekku..... " semua semuanya diitung untung rugi mulu, dikit dikit ditinjau secara politik..... yang ikhlas napa" dengan berapi2 disampaikan padaku............

Dalam hatiku bergunam...ini dia nich yang kudu kita beresin, betul juga ya, kalo liat realitas dilapangan koq kayaknya nyambung dengan keluhan adek adekku...... bila semuanya diitung untung rugi secara kaca mata kuda, la pasti seret nich dunia.. semuanya jadi pahit, yang ada lah siapa yang pintar memanfaatkan kesematan, siapa yang bisa menginjak siapa, gak peduli itu sodara yang ikatannya ikatan Nash, melebihi ikatan sodara kandung, sebab udah diikat oleh tali Ad-Dien....

sebenarnya gak tega juga bahasnya... sebab masih butuh pembuktian empiris akan hal ini, dan tidak semua orang yang kita lihat akan seperti itu....

satu kata kunci yang sering aku dendangkan: ' biarlah mereka seperti itu, kita yang ikut berdarah2 tapi orang lain yang memetik hasilnya, kan kata kunci kita Ikhlas..... kataku, boleh jadi kita cuma dapat sedikit di dunia ini, tapi di akherat yang kita lakukan ini adalah suatu investasi yang besar karena kekhlasan... boleh jadi mereka di dunia ini mendapat kenikmatan yang lebih dari kita, tapi mari sama2 kita berdoa semoga kenikmatan yang akan dia terima di akherat tidak berkurang, karena sudah sebagian dijatuhkan ke dunia.

Orang salah wajar, tapi yang kebangetan,, salah tapi gak sadar, lebih kebangetan lagi... salah malah nasehati....

lantas apakah tidak boleh menghitung untung rugi.. kata teman adek ku...... semua kan ada ongkosnya, katanya cukup meninggi.... lagian mereka aja yang menuntut terlalu tinggi.... ya masuk kedunia politik itu seperti itu, semuanya serba abu2...... kan kehadiran kita disana untuk menghilangkan kesenjangan itu.... bila kita bisa bermanfaaat kenapa gak...... (waduh.. tambah rame nich diskusi, kataku.... emang kalo udah masuk ke zona itu pasti rame.. semuanya berlogika dan berfilsafat, ada yang berfilsafat benar karena jelas tuntunannya, ada juga yang berdasarkan logika logika yang tercetus dalam lintasan pikiran... ada juga yang ngotot.. membela dulu.....)

inilah yang ku sebut "kaidah baru" yaitu semuanya berdasarkan pada kepuasan yang bis dikalkulasikan sebagai suatu deret linier yang harus ada feedback nya, setiap benih yang ditanam ya harus bali lagi, begitu singkatnya.....

Kembali ke persoalan tentang bantahan yang dikeluarkan oleh teman adekku..... maka ijinkan aku juga untuk sedikit berlogika dan berfilsafat, walau aku sendiri gak yakin akan hal itu....adalah betul semuanya memang harus dihitung untung ruginya.... orang Rasul aja berniaga juga cari untung dan menghindari rugi, tapi bisa jadi yang tampak pada zahirnya itu rugi, padahal sebenarnya itu adalah perniagaan yang menyenangkan dan menguntungkan, sebab dengan investasi yang kecil yang bermula dari keikhlasan yang dilandasi keimanan yang kuat dan bukan syahwat yang meledak2.... ada yang lebih tinggi lagi yang kita raih jauh dari sekedar keuntungan secara politik, yaitu keberkahan dari Alloh........

Menangis hati ini, miris kadang memandangi wajah ini, sudah kah aku juga terhindar dari kaidah baru itu.............. semoga.