Monday, November 21, 2011

Catatan Pinggiran Orang Pinggiran yang Terpinggir di Pinggiran

Separuh dari judul bloq ku kali ini terinspirasi dengan lagu bang franky

Saya sangat antusias ketika akan menulis tentang judul ini, begitu menggelora dalam rongga dadaku untuk menuliskan setiap kalimat yang meletup letup sebagai ungkapan isi hatiku.

Ya.. orang pinggiran, definisinya jelas adalah orang orang yang terpinggirkan, baik karena memang mereka tidak kompeten dibidang tersebut atau karena tidak mendapatkan kesempatan untuk berkarya atau yang lebih pahit lagi adalah karena mereka dianggap tidak bisa sebab berbeda pola dan cara pandang dengan orang yag memegang kekuasaan....
dalam konteks yang ketiga inilah yang akan menjadi fokus sesuai dengan judul dari note kali ini.

Aku sendiri bisa merasakan bagaimana jadi orang pinggiran.... bertahun tahun tanpa mampu berbuat, seakan dipaksa untuk menikmati situasi itu.... getir dirasakan sendiri.........semua keluh kesah ditahan dan dirasakan sendiri......

kembali asa itu mempermainkan diriku... semangat yang menggebu ternyata tak sejalan dengan realitas lapangan, apa daya besarnya kendala yang datang membuat diriku terasa gamang.. tak ada rongga tersisa untuk diriku....... ingin rasanya berteriak untuk menunjukkan eksistensi dir, tapi apalah artinya, jika semuanya sudah terukir indah dan memenuhi relungku....

ingin aku mengatakan padamu, janganlah memandang siapa yang mengeluarkan ide itu, tapi liahtlah.. apa esensi ide itu, jangan2 itu memang benar, atau dirimu yagn memang mencapai kesana tahap pemahamanmu......

tidak melulu ide itu harus tampak, ada kalanya kreasi ide itu baru kelihatan setelah beberapa saat..... itulah yang ingin kesampaikan padamu...... tak cukupkah kekeliruan ini terus menggayuti kita..... tak cukupkah kepapahan ini merongrong kita, sementara dirimu masih sibuk dengan hal hal yang bersifat atribut, level yang sejatinya bukan itu yagn dinilai oleh kita.........

Kemaran ini bukanlah karena aku tidak suka padamu kawan, kekesalan ini bukan pula karena sakit hati.... ini murni pertautan hati kita akan mensikapi realitas yang kita hadapi....

jadi maaf saja wahai sohib ku.... tak ada niatan ku untuk menutup pintu hatiku, tapi engkaulah yang memaksa ku untuk membuat jarak denganmu... sebab menurutmu kita berbeda....

bila sudah mencapai akhir hikayatku... maka kembali perahuku ku kayu pinggiran, kepinggiran yang terdalam.... sambil memaknai betapi cinta itu memang tak mesti diungkapkan dengan kasih sayang....